Bulus
atau kura-kura ini pernah menjadi penghuni di Sendhang Seliran wadon. Bulus Kiai Dhudha hanya memiliki
tiga buah kaki. Binatang ini ditemukan seorang nelayan di Pantai Samas, Bantul
pada 11 Desember 1973. Temuan ini kemudian oleh Bupati Bantul diserahkan kepada
penjaga Kompleks Sendhang Seliran di Kotagede.
Menurut pihak Keraton Yogyakarta, bulus berwarna kuning
keputihan ini termasuk satwa langka yang perlu dilindungi. Keanehan ciri-ciri
fisik bulus Kiai Dhudha tersebut oleh sebagian masyarakat dianggap binatang
gaib dan suci.
Bulus Kiai Dhudha telah mati pada tahun 1987. Ia dikubur
di timur laut Sendhang Seliran lanang, bersebelahan dengan tembok luar selatan
Makam Raja-Raja Mataram. Untuk mengenang keberadaan Kiai Dhudha, dibangunlah
patung kura-kura di atas kuburnya.
Sumber Referensi :
1.
Toponim Kotagede, 2011: Erwito Wibowo, Hamid Nuri, Agung Hartadi.
2. Ensiklopedi
Kotagede, 2005: Rizon Pamardhi Utomo, dkk.
Repost from kotagedeheritage.org