Di
balik Masjid Mataram dimakamkan para leluhur Kerajaan Mataram. Dengan demikian,
area ini memiliki nilai religius sekaligus spiritual sangat tinggi bagi Keraton
Mataram. Masjid ini juga bisa menjadi bukti masuknya Islam ke masyarakat
tradisional di pedalaman Jawa, yang pada waktu itu masih didominasi oleh
kepercayaan asli dan Hindu.
Kepercayaan asli muncul dalam penataan masjid yang
menyatu dengan makam para tokoh. Dan karakter Hindu terlihat pada langgam
rancangan pagar keliling dan gapura paduraksa. Unsur air yang mengelilingi
tempat ibadah juga merupakan kelanjutan dari unsur Hindu.
Dalam
sejarahnya, pada masa Ki Ageng Pemanahan, awalnya Masjid Mataram masih berupa
langgar. Oleh Panembahan Senopati, bangunan langgar ini kemudian dipindahkan
menjadi cungkup makam. Sedangkan di tempat tersebut didirikan bangunan masjid
induk. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1587, sebagaimana tertera pada kelir
gapura masjid. Tahun 1587 adalah tahun keruntuhan Kerajaan Pajang dan pendirian
Kerajaan Mataram. Dengan demikian, pendirian Masjid Mataram tersebut menandai
saat penobatan Senopati menjadi raja di Keraton Mataram. Di masa Sultan Agung,
Masjid Mataram kemudian ditambahi bangunan berupa serambi.
Repost from kotagedeheritage.org
Repost from kotagedeheritage.org