Situs
Ngejaman terletak hanya beberapa meter di barat laut Pasar Kotagede, Yogyakarta. Tempat ini
disebut Ngejaman karena terdapat sebuah tugu prasasti yang dilengkapi jam
penunjuk waktu. Tugu Ngejaman merupakan hadiah dari Kasunanan Surakarta Hadiningrat
era Paku Buwana X.
Sedangkan prasasti pada batu merah
tersebut terdapat tulisan huruf Jawa yang menyatakan, “Pangenget-enget Sahandap Dalem (ingkang wicaksana) ingkang Sinuhun
Kanjeng Susuhunan Paku Buwana ingkang kaping X yuswa 70 tahun amarengi ing
Dinten Selasa Pahing tanggal kaping 21 wulan Rejeb tahun Wawu angka 1865 utawi
tanggal kaping 30 wulan Oktober angka tahun 1934, Kumite Kuthagede.”
Buat sebagian masyarakat
Kotagede, kawasan Ngejaman ini tak jarang digunakan sebagai tempat kencan. “Tak enteni neng Ngejaman,” adalah
kalimat yang lazim diucapkan untuk janjian ketemu di Ngejaman. Sedangkan buat
para kusir andong, karena kebutuhan fungsional, pagar besi pada Tugu Ngejaman
tersebut sering dipergunakan untuk menambatkan tali kekang kuda. Di depan Tugu
Ngejaman, sambil memberi makan dan minum kuda, para kusir menunggu penumpang,
yaitu para bakul Kotagede yang
berjualan di Pasar Beringharjo.
Sumber Referensi :
1. Toponim Kotagede, 2011: Erwito Wibowo, Hamid Nuri, Agung Hartadi.
2. Ensiklopedi Kotagede,
2005: Rizon Pamardhi Utomo, dkk.
Repost from kotagedeheritage.org