
Makam Hastarengga yang dibangun tahun 1930
an ini adalah makam para bangsawan keturunan Sri Sultan HB VIII dari Kasultanan
Yogyakarta. Beberapa tokoh ternama dimakamkan di Makam Hastarengga ini. Di
antaranya adalah Pangeran Juminah, putra Sri Sultan Hamengku Buwana VII yang
pernah dinobatkan sebagai calon penggantinya, seniman tari Prof Wisnoe
Wardhana, dan pesinden terkemuka Nyi Condrolukito.
Makam
di bekas Senapaten dinamai Hastana Rengga (Hastarengga) dengan sengkalan
bertuliskan tiyang gajah tlale, nyepeng nanas
yang bermakna angka 1866, didirikan pada tanggal 4 Agustus 1934. Tempat
didirikannya makam ini dahulu merupakan daerah yang luas penuh dengan
rerumputan dan tidak menarik untuk dihuni, penduduk menyebutnya siti sangar
atau tanah angker, karena banyak penduduk masih menjumpai hal-hal aneh di
sekitar kawasan ini.
Kebetulan
tanah di bekas Keraton Mataram ini telah menjadi milik salah seorang penduduk
Kampung Dalem, karenanya, meskipun dahulunya tanah di Kampung ini merupakan
Sultan Ground, pada waktu Sultan Hamengkubuwana VIII memerlukan tanah tersebut
untuk dibangun Makam Hastarengga, justru harus membelinya dari warga Kampung
Dalem.
Sumber Referensi:
Toponim Kotagede,
2011: Erwito Wibowo, Hamid Nuri, Agung Hartadi.